Senin, 25 Mei 2009

Beberapa Tips Untuk Qiyamul Lail (Bag. II)

catatan dari sholat tahajud

Assalaamu’alaikum wr. wb.

Percayalah Kepada Allah

Kalau bukan Allah, lantas siapa lagi yang bisa kita percaya? Percayalah, Allah tidak pernah berkehendak buruk pada Anda. Allah tidak hendak mempersulit hidup Anda. Tidak ada alasan bagi-Nya untuk berbuat demikian. Allah-lah yang telah menciptakan manusia, dan Dia-lah yang paling tahu apa-apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan performance manusia. Jika Allah memerintahkan sesuatu, maka hal itu bukanlah demi keuntungan-Nya, melainkan agar hamba-hamba-Nya yang taat bisa mendapatkan banyak manfaat. Masak sih masih ragu-ragu juga pada Allah? Memang apa sih salah Allah pada Anda?

Cinta

Cinta adalah motivasi yang amat kuat. Kalau Anda merasa senang ketika nama Allah disebut, merasa tertarik untuk mendengarkan apa-apa yang berhubungan dengan Allah, merasa terhibur dan memiliki harapan ketika merasakan kehadiran-Nya, maka sudah pasti Anda sudah memiliki cinta kepada Allah. Bahkan jika Anda membaca tulisan ini dengan harapan agar bisa melakukan qiyamul lail dengan baik menunjukkan bahwa Anda memang sangat mencintai Allah. Satu atribut yang selalu menyertai cinta adalah : rindu. Puaskanlah kerinduan Anda kepada Allah dengan qiyamul lail. Tentu ini bukan satu-satunya sarana, namun seperti yang sudah dijelaskan pada bagian pertama dari tulisan ini, waktu di penghujung malam memang lebih berkesan. Tunjukkanlah pada Allah bahwa Anda benar-benar merindukan-Nya.

Tidak Sulit !

Hilangkan sugesti negatif semacam ini dari benak Anda! Anggaplah dia itu kanker yang sudah mulai berbahaya dan mau tidak mau harus dipotong. Dihabisi, dienyahkan, dan dibantai bersama kroni-kroninya. Sugesti semacam ini adalah suatu bentuk penghinaan terhadap Allah, karena kita menganggap bahwa Allah hendak menyulitkan kita. Bukan, bukan demikian. Qiyamul lail, sebagaimana ibadah lainnya, pasti sesuai dengan fitrah manusia. Maka, ia sebenarnya mudah saja. Kalau terasa sulit, kemungkinan besar itu karena pola hidup kita selama ini sudah berlawanan dengan fitrah.


Qiyamul lail memang tidak sulit, tapi banyak orang yang mempersulit dirinya sendiri. Salah satu cara terbaik untuk mempersulit diri sendiri adalah dengan mewajibkan diri untuk melakukan ibadah tanpa melalui tahapan-tahapan berdasarkan tingkat kesulitannya. Jangan dulu memaksakan diri melakukan qiyamul lail sampai kaki bengkak seperti Rasulullah saw. Jangan pula shalat dengan membaca tiga juz penuh dalam satu rakaat, kalau memang belum yakin mampu. Mulailah dengan yang gampang-gampang saja. Bangun setengah jam sebelum Subuh, lalu shalat dua rakaat. Lalu berdoalah dengan khusyu’. Tidak perlu memaksakan diri bangun jam dua pagi, shalat berlama-lama, dan menghapalkan doa-doa yang biasa dibaca oleh Rasulullah saw. pada saat qiyamul lail. Jangan dulu. Simpan semua cita-cita luhur itu, dan mulailah membuat sebuah langkah kecil. Kecil tapi konsisten, Insya Allah lebih disukai oleh Allah SWT.

Mendekat Kepada Allah SWT

Dari tiga hikmah yang sudah kita bahas pada bagian pertama, semuanya berimplikasi pada kedekatan kita kepada Allah SWT. Kekuatan hanya akan kita dapatkan jika kita mendekatkan diri kepada Allah. Demikian pula waktu di akhir malam dipilih karena lebih berkesan dan manusia bebas dari segala kesibukan pada waktu-waktu itu, sehingga bisa lebih khusyu’ dalam mendekatkan diri kepada Allah. Karena itu, jangan sia-siakan waktu setelah melaksanakan shalat qiyamul lail. Berdoalah dengan bahasa hati Anda sendiri, jangan dikarang-karang, jangan terlalu dipercantik, dan jangan terlalu banyak kosmetik. Hanya Anda dan Allah saja. Tidak perlu berpura-pura, karena Allah Maha Tahu. Sampaikan apa yang ingin Anda sampaikan. Daripada curhat kepada manusia yang tidak jelas manfaatnya apa, lebih baik sampaikan segala kesusahan Anda pada-Nya. Tidak ada daya dan upaya selain dengan kekuasaan Allah saja. Percayalah.

Kenali Jam Biologis Anda

Karena sesuai dengan fitrah, maka qiyamul lail pun pasti sesuai dengan jam biologis manusia. Carilah waktu yang tepat untuk tidur malam sehingga Anda tidak akan lalai melaksanakan qiyamul lail. Buat saya, asalkan saya sudah tidur pada pukul sebelas malam, maka hampir seratus persen pasti saya akan terbangun pada pukul empat pagi tanpa perlu memasang weker. Kalau saya tidur lebih awal lagi, maka saya pun akan terbangun lebih pagi lagi. Demikianlah jam biologis saya. Bagaimana dengan Anda?

Maafkanlah Diri Sendiri

Jangan terlalu keras menghukum diri sendiri jika suatu hari Anda tidak terbangun untuk melaksanakan qiyamul lail. Jangan berkaca pada Ali bin Abu Thalib ra. yang sangat keras dalam menghukum diri sendiri, karena Anda jelas-jelas bukan Muslim sekaliber dirinya. Bagaimana pun, qiyamul lail adalah ibadah sunnah, bukan wajib. Menyesal itu boleh (bahkan harus), tapi maafkanlah diri sendiri. Jangan larut dalam kekecewaan. Salah-salah Anda malah bisa menjadi kapok dan tidak mau lagi qiyamul lail sampai akhir hayat. Bagaimana pun, Anda manusia. Bilal ra. saja pernah bangun terlambat sehingga banyak orang ikut-ikutan bangun terlambat dan tidak melaksanakan shalat Subuh tepat waktu. Allah akan memaafkan segala kesalahan yang kita buat karena tidak sengaja, insya Allah. Percaya pada Allah ‘kan? Apakah selama ini Allah masih kurang pemaaf pada Anda? Bukankah Dia Maha Pengampun?

Wassalaamu’alaikum wr. wb.

Sumber : http://akmal.multiply.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar