Sabtu, 23 Mei 2009

Ma'rifatulloh

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar

1. Rejeki yang sudah dijamin Yaitu rezeki penguat tubuh, diantaranya yaitu pemenuhan kebutuhan akan makan dan minuman, namun ada orang yang mati kelaparan adilkah ALLOH ? sebenarnya dia bukan mati karena lapar, namun waktu hidupnya sudah habis dalam keadaan lapar, tidak kelaparan juga suatu saat kita pasti akan mati, bahkan mungkin ada diantara manusia yang mati karena makanan. Kalau misalkan kita mengalami krisis lapar luar biasa kemudian tetap bekerja keras, mencari solusi, membanting tulang memeras keringat untuk mencari sesuap nasi maka semua ini menjadi amal sholeh, mati belum mendapat makanan, bukan berarti kita mati dalam keadaan hina.
QS. Huud: 6, maka jangan takut tidak mendapat makan tapi takut bila kita tidak bisa mengenal siapa yang memberi rezeki, jangan takut tidak dapat makan, tapi takut kita dan anak-anak kita tidak tahu halal haramnya makanan.

2. Rejeki yang digantungkan Maka ukuran rezeki setiap orang berbeda-beda, ada yang rezeki yang hanya sebesar keler, ada yang sebesar baskom dan ada juga yang sebesar tangki dan ada juga yang diberi rezeki sebesar cangkir, maka kita harus pandai-pandai bersyukur karena semua itu sudah diatur sedemikian cermat oleh ALLOH. Ada yang ditakdirkan menjadi orang miskin dan ada yang dijadikan orang kaya dan ada juga yang diberikan rezeki cukup. Ada yang menjadi menteri, kepala kantor, mandor dan kuli, demikian ALLOH menciptakannya semua begitu beragam, bayangkan bisa semua orang menjadi orang kaya, maka setiap orang tidak ada yang bekerja karena sudah punya banyak uang, para pedangang tidak lagi berjualan karena sudah punya banyak uang, tidak ada penjahit, tidak ada guru, tidak ada pembantu, tukang bangunan dan lain sebagainya, maka apalah jadinya dunia ini, bila semua menjadi kacau seperti itu, Maha Suci ALLOH yang telah menciptakannya begitu rumit dan beraturan. Yang terpenting bagaimana kita menjemput rezeki ini dengan halal berkah, jadi rezeki sudah disiapkan, kita bakal ketemu dengan rezeki kita, asal kita ikhtiar, hanya mati-matian ikhtiar tetap saja tidak akan lepas dari dosis yang ada.

3. Rejeki yang dijanjikan Mangkok kecil tetapi di atasnya ada teko, teko ini mengeluarkan air, sampai penuh, luber. Jadi tidak apa-apa kita memiliki rezeki yang pas-pasan yang penting alirannya deras, melimpah, tidak akan pernah berkurang walaupun setiap hari disedahkan, inilah jaminan ALLOH kepada ahli syukur 10 sampai 700 kali lipat, kita sedekah,
kita memberi makan orang miskin, menyekolahkan anak-anak memberi nafkah orang fakir, melunasi hutang orang dan tak akan pernah berkurang karena itulah yang jadi bekal akhirat kita, jadi enggak usah ingin ukurannya seperti orang lain. Santosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar